Iklan

Pemain tenis Spanyol Carlos Alcaraz, dari baru berusia 19 tahun, Minggu lalu, menjadi juara AS Terbuka termuda dalam sejarah.

Gelar tersebut diraih setelah Alcaraz dikalahkan Casper Ruud dari Norwegia dengan 3 set berbanding 1, yang berlangsung di New York. Pembalap Spanyol itu menempati peringkat pertama, meninggalkan Norwegia di peringkat kedua.

Selanjutnya, Alcaraz memperoleh posisi pemimpin termuda dalam daftar ATP (Asosiasi Profesional Tenis), menggantikan Lleyton Hewitt, seorang Australia yang memenangkan gelar pada usia 20 tahun pada tahun 2021, dari podium.

Iklan

Pemain Spanyol itu juga menjadi pemain termuda kedua di peringkat putra sejak tahun 1975. Prestasi lainnya diraih karena lamanya pertandingan yang dimainkan antara pemain Spanyol dan Norwegia, dengan Alcaraz menjadi pemain yang menghabiskan waktu paling lama di lapangan, melampaui rekor yang dibuat. Andy Roddick pada tahun 1999.

Lebih banyak catatan

Perselisihan antara Alcaraz dan Ruud berlanjut 1 jam 33 menit (satu jam tiga puluh tiga menit), memberi Carlos total waktu 21 jam 52 menit di lapangan di New York.

Tak berhenti sampai disitu, Carlos Alcaraz juga memecahkan rekor Kevin Anderson di Grand Slam. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah final Grand Slam kedua peserta berpeluang menjadi petenis peringkat 1 dunia.

Kedua petenis tersebut belum pernah menempati posisi tersebut peringkat teratas sebaliknya, ini juga menjadi pertama kalinya dalam sejarah peristiwa-peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan.

Pertandingan terakhir

Iklan

Final dimainkan Minggu lalu, dimulai pukul 17:17 (tujuh belas jam tujuh belas menit), pada Stadion Arthur Ash di New York.

Setelah kemenangan tersebut, Alcaraz berkata, dalam sebuah wawancara di ruang konferensi: “Sungguh gila menjadi juara Slam dan nomor 1. Saya tidak pernah merasa bisa melakukan itu pada usia 19 tahun.” Dia mengakhiri dengan mengatakan, “Saya ingin berada di puncak selama berminggu-minggu, bertahun-tahun. Saya akan bekerja keras, saya akan berjuang lebih keras. Kebahagiaan adalah kata yang menggambarkan turnamen saya.”

Dan bagi mereka yang menganggap semua ini belum cukup, Carlos Alcaraz sudah akan memainkannya Piala Davis pada hari Rabu, tanpa ada waktu libur.

Namun Alcaraz menjamin: “Besok, ketika saya bercermin, saya akan terus menjadi anak yang sama, bangga menjadi el Palmar, dari Murcia, bangga menjadi orang Spanyol. Saya akan kembali ke Spanyol dan berkumpul dengan teman-teman saya, dengan keluarga saya, dengan orang-orang saya.”

Iklan

Carlos Alcaraz masih memiliki ambisi untuk itu 20 tahun di puncak sebagai Tiga Besar dan tercatat dalam sejarah. “Saya ingin menjadi seperti mereka”, katanya.